Kamis, 06 Desember 2012

Trip Mancing Dasar Balikpapan


Lokasi Mancing : Teluk Balikpapan – Selat Makassar
Tanggal : 9/22/2012
Pemancing : Syahrin, Ramli, Siti dan Hendra Gimby
Spot Mancing : Rumpon dan Karang rahasia kapten
Kapal : Ambo – BP
Kapten kapal : Elang
Tehnik : Full Bottom Fishing
Umpan : Full Ikan Layang




Hasil mancing : Kakap Merah (Bambangan), Kuwe (Trevally), dan Kerapu


Sudah lama saya merindukan mancing dasaran di Balikpapan yang terkenal dengan kerajaan
Bambangan, si kakap merah dengan mulut lebar, setelah beberapa bulan meninggalkan
Balikpapan ke Jakarta karena tugas kerja. Kordinasi dilakukan dengan “angler pensiunan”
Balikpapan, maka diputuskan untuk turun melaut di hari Sabtu akhir bulan Sep 2012 sambil
berharap angin selatan yang membawa galur dan ombak besar di selat Makassar sudah
menjauh. Segera para pensiunan mencari kapal yang cocok buat mengundang saya dan Siti adik
saya ber reuni dan mewakili team Tartar untuk memancing dasar di Balikpapan dipilihlah kapal
dari Balikpapan Permai, Ambo.

Singkat cerita, pagi jam 06 WIT kami siap di jembatan ambruk di BP untuk loading barang, es,
dan umpan. Angin selatan yang diharap sudah pergi ternyata masih menyisakan ekornya, karena
sudah datang jauh2 maka kami tetap berangkat walau angin selatan asyik bertiup. Benar saja
beberapa puluh meter keluar muara galur dan ombak lumayan besar kami rasakan, kebetulan
windfinder meramalkan hal yang sama, 80 cm !!!. Perjalanan yang biasanya ditempuh 2 jam,
sekitar 17 mil, kali ini terpaksa molor karena kapten harus mengimbangi ombak yang lumayan
tinggi dan kapal berjalan agak lambat. Kami gunakan waktu “luang” untuk mempersiapkan artilery
masing2, Pak Syahrin siap dengan gaya nelayan “hand line” sedangkan Pak Ramli, Siti dan saya
menyiapkan rel dan joran, waktu selebihnya masih bisa meluruskan punggung diatas dek kapal.

Spot – 1
Seputaran Platform Sepinggan (Chevron)

Kapten mengaku sudah 5 tahun “menanam” rumpon dasar disini, dan diperbarui tiap 3 bulan,
kedalaman air sekitar 40 – 60 meter, karena sampai lokasi sudah molor kami tidak menyia-
nyiakan waktu lagi, potong2 umpan dan Boom … pesta mancing dasaran segera dimulai.
Sepertinya ikan kakap merah dibawah sana sudah kelaparan karena jarang pemancing turun
di Balikpapan pada bulan Juli-Agustus dan September karena angin selatan selalu membawa
ombak yang membuat pemancing tidak bias asyik memancing. Begitu pemberat kami sampai
dasar, segera sang kakap menyambar dan hook-up harus cepat dilakukan, di ikuti tarikan dan
gulungan keatas … bila terlalu cepat ikan bisa gagal decompressi hingga sampai atas matanya
melebar dan lambungnya tertekan keluar, maka setelah hook-up perjalanan keatas dilakukan
dengan ritme sedang namun teratur agar main line tidak kendor, namun ikan bisa “mulus”
sesampai diatas.

Pak Syahrin dan Pak Ramli menempati bilangan belakang kapal, saya dan Siti di depan. Kami
berempat bergiliran menaikkan kakap merah dengan tanpa selang waktu lama. Beberapa
ekor 2 - 4 kg membawa keasyikan tersendiri karena perlawanannya. Tapi ikan2 dibawah 2
kg memberikan kami sedikit rileks agar tidak kelelahan “menimba” kakap. Ombak yang tinggi
membuat kesulitan tersendiri karena goyangan kapal yang tidak terduga membuat kami harus
bekerja ekstra dalam membawa ikan, memasukkannya kedalam cooler, dan juga olah umpan
memotong dan memasangnya dengan sempurna. Management umpan yang baik meningkatkan
kemungkinan mendapat ikan dalam mancing dasar dan mengoncer, para nelayan ditiap daerah
punya trik khusus dalam mengatur umpan termasuk mengikat mata kail yang loose dan fleksibel
sehingga umpan selalu bergerak bebas bila dilewati arus dan hal ini sering mengecoh ikan
dibanding ikatan snell original yang memuat umpan kaku saat dilewati arus.

Setelah 2 jam kakap mulai sepi, trak terasa sudah jam 11, arus mulai berubah lemah dan
kemungkinan ini penyebab ikan predator malas berburu, perhitungan aktifitas solunar ikan
menunjukkan jam 14 sampai 16 ikan akan aktif untuk makan lagi, waktu yang ada digunakan
untuk pindah lokasi spot berikutnya, sambil ABK menyiapkan makan siang kakap merah segar
kuah kuning …nyam…nyam

Spot -2
Masih di seputaran Platform Sepinggan

Sesampai di spot kedua kira-kira berjarak 1 mil dari spot pertama, makan siang belum selesai,
dan perut kami yang kenyang menyebabkan sedikit malas bergerak. Ikan2 predator besar
dibawah sepertinya tertular kemalasan kami, hasil kami di spot ini nihil ikan besar, hanya kuniran,
kerapu dan kurisi sekilo isi 3 yang berhasil diangkat, kaptenpun geleng2 kepala dan bertanya
dalam hati “kemana ikan2 penghuni rumpon kedua ini melarikan diri” ?? Segala gaya mancing
dasar telah dipakai namun tidak mampu memikat para predator untuk makan lahap lagi.

Karena cooler box baru terisi separo dan ikan mulai malas, setelah berusaha mati-matian
selama 2 jam akhirnya kapten memutuskan untuk pindah lagi kearah tenggara dari spot kedua
ini. Jangkar diangkat dan tancap gas, kapal dengan mesin diesel dua set Dong Feng 26 Hp ini
melaju ke spot berikutnya

Spot -3
Batu 21

Spot ini asalnya batu karang yang tidak begitu besar, namun diseputaran batu asli di
tenggelamkan banyak rumpon dasar berupa kayu api-api, daun nipah-nipah, bamboo, dan
karung berisi pasir. Pernah juga ban-ban mobil diikat dan di tenggelamkan disini. Alhasil ikan-
ikan kecil banyak berkumpul dan ”berdomisili” untuk bertelur, existnya ikan kecil ini menarik
predator yang lebih besar tanpa harus jauh2 mencari kesana-kemari. Jadilah rumpon ini habitat
bagi berbagai jenis ikan dengan berbagai ukuran pula. Bila sang nelayan cukup kreatif dibuatlah
rumpon bersusun keatas dengan menggunakan tali, sehingga jenis ikanpun makin beragam
tidak hanya ikan penghuni dasar, namun ikan kecil specialis penghuni tengah kedalaman seperti
layang, timbang, dan kembung berkumpul mengerumuni rumpon tengah yang diikat kedasar.
Ikan kecil inilah yang terkadang menarik bill-fish, barracuda, bahkan tuna kalau lagi beruntung.

Jarak spot ini dari Spot kedua sekitar 6 mil, kapal yang mampu berlari 9 mil per jam, karena
ombak besar membutuhkan waktu satu jam, jam sudah menunjukkan pukul 15, waktu yang pas
buat mancing mengingat perhitungan solunar yang menunjukkan saat aktif makan ikan adalah
pukul 14 sampai 16. So … Let’s get ready for a rhumble ….

Mancing dasar dimulai lagi dengan semangat baru … kali ini Pak Syahrin dan Pak Ramli pindah
kedepan kapal, sedangkan saya dan Siti ada dibelakang, saya mendahului strike yang lumayan
besar, namun karena saya memakai artileri berat, gulungan mantab mudah saja dilakukan
setelah didahului hook-up, ikan tidak berdaya dan mengikuti gulungan rel okuma classic XT,
cukup 5 menit ikan sudah kelihatan diatas seputaran kapal, ternyata Kerapu loreng, ABK
membantu mengangkatnya, timbangan menunjukkan 5 kg …lumayan.
Didepan kapal bapak2 pensiunan mendapat kuwe GT dan kuwe batu dengan ukuran 2 kg-
an , beliau mengangkat beberapa kali ikan jenis ini, ikan kuwe didasar laut menyukai batu dan
kemungkinan hidup berkelompok, jadi kapal pas parkir dekat dengan kelompok kuwe yang
sedang mencari makan. Dekat jam 17, tiba2 reel yang dipakai Siti berderit kencang tanda
disambar sesuatu yang lumayan besar, rel okuma epixor dengan 10 ball bearing adalah rel yang
sangat bisa diandalkan menarik beban2 berat seperti ini, jadi kami menggolongkanya sebagai
artillery berat, pertarunganpun dimulai … Joran Eupro Turbo Jig PE-5 melengkung tajam …
Semua bersorak memberi semangat …ikan besar …Drag sudah diset 2/3 dari drag mati 10
kg atau 20 lbs …namun kadang PE masih tertarik keluar, tarik ulur yang dicari dan ditunggu
semua pemancing sedang terjadi … setelah 15 menit sosok kakap merah besar terlihat …ABK
membantu menaikkanya keatas kapal …6 kg di weight scale … mantabs.

Trip diakhiri dan kita pulang ke Balikpapan dengan senyum dan rasa syukur yang mendalam,
dimana dengan angin selatan dan ombak besar masih bisa membawa hasil yang sangat bagus,
meski kepala lumayan merasa berputar-putar sesampainya didarat.

Salam Strike,
Syahrin, Ramli, Siti dan Hendra Gimby

Rabu, 19 September 2012

Trip Pondok Bali

Dear Fisiherman,

Trip kali ini dilakukan untuk yang kedua  kalinya, bulan April 2011, mencoba kembali mancing di daerah Pondok Bali Subang ternyata diluar perkiraan teman-teman hasil kali ini kue bengali naik,  seperti biasa menjadi hal yang biasa apabila trip akan dilakukan semua sibuk dari mulai sore hari tilpon sana  sini siapkan ini dan itu maklum lah jadwal yang sangat mepet dilakukan disela-sela kesibukan bekerja sehari hari.

Saya beserta 4 teman lainnya ( Bpk Saeful Bukaka, Rifai Bukaa, Ahoon , sdr Amat ) semuanya menunggu di cilenungsi karna hanya saya sendiri yang bekerja di Tangerang, berangkat menuju Pondok bali dibutuhkan waktu 3 sampai 4 jam , perjalanan kami mulai dari Cileungsi jam 9 malam melalui jalur rawa panjang tembus tol barat kemudian langsung cikampek dan dilanjut sampai di Fly over Pamanukan Belok kiri kurang lebih menuju lokasi dari pamanukan 1 jam , setengah satu malam seperti biasa rombongan singgah di warung kopi sekaligus ngisi perut takut-takut nantinya
mabuk semua makan plus mempersiapkan perbekalan buat malam itu sampai besok sore.

Sampai lokasi dermaga kapal nelayan di Pondok bali pak warta CS sudah menunggu waktu itu jam 1 Pagi singkat cerita lagsung menuju lokasi di Rik Pertamina memakan waktu 2.5  Jam, sampai dilokasi karna niat pingin mancing ternyata mengalahkan rasa lelah selama perjalanan malam itu yang mengawali strike adalah bapak Ahoon naik jenaha ukuran 2 Kg an , dan silih berganti sampai pagi menjelang suasana masih berkabut abk siapkan  Kopi jahe sebagai penghangat , suasana mulai kembali ramai ketika pajar di  upuk timur mulai menampakan pada saat itulah strike demi strike satu persatu ikan dinaikan Kue rambe ukuran satu Kilo mulaii naik, como juga pagi menjelang siang ramai dan como di Perairan Pondok Bali lain dengan di Seputar P Pari atau Tidung como disana kasar-kasar dan como disana bisa dipancing dengan mancing dasaran dengan mata kail 2 dan umpan teri,

Oh ya umpan ikan teri uniknya di sana bisa dilakukan barter dengan nelayan jaring dengan cara memberikan 2 atau tiga bungkus rokok dan teri segar bisa kita dapat satu ember , teri segar disana  sangatlah menjadi prmadona umpan untuk ikan Kuwe.

Menjelang siang saya mulai menaikan Kue Rambe yang pertama naik 2 Kg dan yang ke dua 3 Kg disusul pak saeful naik Kue 5 Kg dan abk juga menaikan Tenggiri ukuran 2 Kg , Kue bengali terakhir di naikan oleh capten dengan ukuran 7 Kg, mancing di rik ternyata membawa sensasi sendiri karna tempat dan lokasi mancing sekitar tiang-tiang pertamina yang dijadikan tempat berkumpulnya ikan-ikan di bawah tiang-tiang beton, tapi sayang ketika sedan ramai-ramai nya ikan makan kapal-kapal pengawas sering datang dan mengusir karna memang kawasan tersebut tidak di peruntukan untuk mancing bebas melainkan main kucing kucingan denan petugas .
Selepas diatas jam dua siang tarikan ikan mulai kendor dan teman teman mengakhiri dan kembali ke darat

di kisahkan oleh : Zymen Sakera

Pesta ala "Tar-Tar Fishing" di laut Cirebon

Dear all,,,,,,



Nafsu membumbung menahan keinginan rayuan gelombang laut sudah diubun ubun. Yudi Tar-tar mencari pasukan yang hendak turun mancing, meski berada di daerah Cirebon. (Padahal istri doi barusan melahirkan, 20 Juli 2012). Tgl 22 Juli acara goyangan laut dilaksanakan atas tawaran ajakan dari pancingers kota Ciledug, Cirebon Jawa Barat.
Kapten Tarlim dan ABK Edi, membawa pancingers ke spot 1, 2 Jam perjalanan menuju Utara. Turun umpan udang.... 1 menit strike, turun lagi strike.. lagi, tompel 0,5kg cepat terangkat, Pak Budi, Pak Mahmud, Mr. Apong, Miss Christine, Kuncen Cuok serta Yudi Tar-tar benar benar menikmatinya. Hasil disimpan dibox kolam yang telah disiapkan. Kurang lebih 50 ekor sudah, spot pindah 1,5 jam ke arah Utara...
Kali ini sang kunchen pegang kendali utk menuju spot. Tepat spot ke 2 tompel tadi jadi umpan, ngoncerpun terjadi.... Strike......keras derik rell, melenkung indah joran..., baracuda jumbo terangkat..., terus dan terus.... semakin jumbo. Puasa pun tak terasa.., Mudah2an ada kesempatan lagi.... Tartar fishing Brigade Go Strike With Green World...............

Salam Hangat,
"Tar-Tar Fishing Brigade"


                                                       Mantaf,,,,,,,,,,,,bro.......................
                                          Hasil yg melipah..............."Rahmat Allah SWT"amieennn.

                                                    
                                                                   Bro. Yudi
                                                                   Mr Mahmud is praying
                                                                   sisa umpan dan hasil lain

                                                                    fisher funny
Salam Hangat,
"Tar-Tar Fishing Brigade"
 Yudi


Selasa, 14 Februari 2012

P1000 mancing masih asikkkk...eeuyy








Dear all,

Tunggu punya tunggu karena laut yg masih tidak menentu akhirnya kami turun laut juga guna mengobati rasa kangen team "Tar-Tar Fishing" akan rasa sensasi tarikan ikan........Strikeeeeeee man..........mantaf,sensasi yg membuat kami GILA akan tarikan ikan...

tgl. 04 Februari 2012
Lokasi : P1000
Kapal : Muara baru
Pemancing :
1. Cak Surya
2. Bro Yudi
3. Bro Bima (dari Surabaya cuma buat ikut -
trip mancing,,salutttt buat bro satu ini)
4. Bro Islah

Trip berlangsung dengan sukses walau ombak masih lumayan besar.....sensasi tarikan ikan tetap berlangsung seperti biasanya, ditambah bonus tarikan mancing Cumi yg membuat seisi kapal rame akan seprotan tinta dari cumi yg memang bikin heboh sesama pemancing.......mantafffff..........selalama ombak besar ini ternyata cumi banyak eeuuyyy..

Salam hangat,

Team support
"Tar-Tar Fishing Brigade"